Rabu, 20 Oktober 2010

Pemerhati: Bangun Karakter Bangsa dari Keluarga Sakinah

Dalam ranah keluarga, peran ayah dan ibu sangatlah penting dalam memberikan pendidikan karakter dan moral pada anak-anaknya.

Hidayatullah.com--Sedikitnya 9.060 warga Jakarta yang mengidap penyakit kelamin yang ditularkan dari hubungan seksual, mengundang keprihatinan banyak kalangan. Fenomena krusial ini berawal dari pendidikan karakter dalam keluarga yang tidak terbangun dengan baik.

Peran keluarga sangat penting untuk memastikan keterpenuhan kebutuhan anak pada pembinaan yang berkelanjutan. Dalam lingkup ini, peran lembaga negara juga dinilai tidak sedikit.

"Setidaknya ada 2 pemeran penting dalam proses ini, yaitu lembaga dan keluarga," kata Kasubdit Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Depag Najib Anwar saat berbincang dengan Hidayatullah.com, Rabu (20/10).

Najib menjelaskan, peran lembaga negara dalam hal ini adalah berusaha memajukan keluarga sebagai pilar kelangsungan memberdayakan dan membangun karakter bangsa.

Sedangkan dalam ranah keluarga, peran ayah dan ibu sangatlah penting dalam memberikan pendidikan karakter dan moral pada anak-anaknya.

Selain itu, Najib juga prihatin dengan semakin merebaknya peredaran berbagai macam video porno yang tidak sedikit diperankan usia anak-anak atau remaja.

Najib menilai, masalah-masalah pergaulan bebas tersebut terjadi karena banyak faktor. Dari beberapa sebab, Najib menyebutkan 2 faktor yang paling sering  muncul, adalah masalah moral dan desakan ekonomi.

Kasubdit Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI selama ini, urai Najib, telah melakukan berbagai upaya penanggulangan untuk menangani alpa moral ini, termasuk memberikan pendidikan dan pembekalan pada keluarga dalam melakukan pembinaan karakter.

"Kemenang melalui Kasubdit ini (Keluarga Sakinah, red) rutin melakukan sosialisasi pentingnya membangun keluarga sakinah," kata Najib.

Saat ini kata Najib sudah lebih dari 10 ribu penyuluh agama disebar oleh Kemenag di 33 provinsi di Indonesia untuk menyukseskan program ini. 

Kasubdit di Kemenag yang baru dirintis pada tahun 2004 ini, jelas Najib, adalah dalam upaya melanjutkan program yang telah dicanangkan dari awal oleh Presiden ke-3 RI BJ Habibie pada tahun 1999, yang mencetuskan Gerakan Nasional Keluarga Sakinah.

Najib berharap, untuk keberlanjutan program keluarga sakinah ini, maka setidaknya masyarakat harus memahami bahwa ada 3 elemen penting yang mesti dimengerti dan diterapkan dalam upaya membangun keluarga sakinah. Ketiga elemen itu, penerapan pendidikan agama dalam keluarga, dalam masyarakat, dan vitalisasi pendidikan agama pada pendidikan formal.

"Tidak kalah penting juga adalah memberikan pendidikan pranikah. Ini adalah fungsi dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan Pelayanan Badan Penasehat Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4)," tandas Najib. [ain/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar